Otoritas Bandara Harus Buat SOP Tangani Krisis

02-03-2015 / KOMISI V

Terjadinya kisruh  keterlambatan dan penundaan terbang  yang sangat parah dalam kasus Lion Air baru-baru ini mendorong anggota DPR Fauzih H. Amro menyampaikan sikapnya agar otoritas pelabuhan udara (bandara) harus menyiapkan Standar Operasional (SOP) menangani krisis. Jangan sampai saat terjadi krisis mereka tidak siap. Penyiapan SOP Krisis ini disusun dengan kerja sama antara pihak air line, navigasi udara (air nav) dan Angkasa Pura.

“ Kasus Lion Air harus menjadi pelajaran berharga untuk membuat aturan kebandaraan, khususnya aturan standar operasional menangani krisis, ada plan 1, plan 2 dan plan 3, sehingga kasus delay Lion Air tidak terjadi lagi di masa mendatang ,” tandas Fauzih di sela-sela kunjungan kerja Komisi V DPR ke Sumsel dan Bengkulu  baru-baru ini.

Terkait pernyataan Dirut AP II yang mengakui bahwa  terjadinya kasus Lion Air karena penegakan hukum (law enforcement) yang lemah, politisi Partai Hanura ini mengatakan, justru karena itu dia mengusulkan perlunya revisi Permenhub No.72/2011 agar ada aturan yang jelas dan punishment yang lebih keras sehingga  air line yang melakukan pelanggaran  akan jera.

Ketika didesak apakah sanksi kepada Lion Air cukup setimpal yang menelantarkan ribuan penumpang dan mengacaukan jadwal penerbangan lain, anggota Dewan asal Sumsel ini mengakui sudah ada rute penerbangan yang distop. “ Saya rasa sanksi itu belum memberikan efek jera, saya minta bekukan seluruh penerbangan selama sebulan,” kata Fauzih dengan menambahkan, setelah sebulan baru dievaluasi kembali, kalau layak bisa jalan lagi.

Menurutnya, sanksi pembekuan itu sudah sesuai dengan UU No.1 tahun 2009 tentang Penerbangan, dimaksudkan agar  maskapai penerbangan yang bersangkutan bisa memperbaiki diri dan manajemennya bisa lebih baik.

Ditambahkan Fauzih, dalam kasus delay Lion Air diperkirakan jumlah penumpang dan ketersediaan air line tidak mencukupi. Seharusnya ada koneksitas antara jumlahnya penumpang dan ketersediaan pesawat, sehingga penumpang akan terlayani dengan baik dan akan merasa puas nyaman akan pelayanan maskapai penerbangan. (mp), foto : mastur prantono/parle/hr.

BERITA TERKAIT
Biaya Transportasi Tinggi, Komisi V Dorong Desain Ulang Integrasi Moda Transportasi
06-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras berpandangan tingginya biaya transportasi yang dialami masyarakat...
Zero ODOL Berlaku 2027, Syafiuddin Minta Pemerintah Lakukan Sosialisasi Masif
05-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Syafiuddin, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan penerapan zero Over Dimension Over Loading...
Saadiah Tegaskan Pentingnya Ketahanan Air di Wilayah Kepulauan
04-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Saadiah Uluputty melakukan kunjungan kerja ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, Sabtu...
Jembatan Pulau Balang yang Akan Jadi Rest Area Harus Fokus Pada Keselamatan
30-07-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, IKN – Jembatan Pulau Balang di Penajam Paser Utara (PPU), yang menjadi penghubung vital antara Kota Balikpapan dan Kawasan...